Biasanya siang2 bolong enak sih ngorok di atas tempat tidur dan mimpi indah ketemu bidadari salah2 mimpi ketemu setan, tapi apa daya seperti biasa kegiataan menyenangkan itu tak bisa kesampaian karena aku harus ngebantu jaga toko yang bagiku itu sebuah pekerjaan yang membosankan dan harus menahan kesal ampe membuat tekanan darah aku naik karena pembeli yang super duper rese dan nyebelin minta ampun.
Sekitar pukul 01.00 waktu indonesia tengah tepatnya di Makassar di rumah aku sendiri, dengan keikhlasan yang dipertanyakan karena aku harus duduk di kursi kayu yang lumayan keras bisa membuat bokong jadi tepos untuk menunggu pembeli yang rese dan nyebelin datang ngasih duit lalu aku ngasih barang, dengan ditemani laptop sebagai pendongkrak semangat walaupun cuma dikit, dalam benak aku berteriak “ASTAGAAAA..... KENAPAAAAAA.......??? KENAPA AKU HARUS KETEMU LAGI DENGAN ANAK2 NAKAL YANG MENYEBALKAN ?” setelahnya itu akhirnya aku pasrah saja menjalani, eh tapi gak semua pembeli yang nyebelin kok, Cuma anak kecil yang nakal yang suka ngeledek dan bertingkah brutal.
Siang itu satu per satu pembeli atau pelanggan mulai datang tak diundang pulang tak diantar di toko aku udah kayak jalangkung, dan datanglah seorang anak dengan tampang yang kelihatan agak aneh tak terurus berniat untuk belanja sesuatu.
“Beliiiiii......!!!!” kata si anak itu
“Iya apa ?” jawabku tanpa menoleh kearahnya yang sibuk dengan laptop
“Beliiiiii......!!!!” ulang kata si anak itu lagi
“Iya beli apaaa....???” jawab ku lagi, lalu menghampiri anak itu
“Beli anu...” sambil berpikir dan menoleh kesana kemari kebingungan entah mau beli apa, dia dan tampang anehnya itu makin jadi aneh setelah dia pasang muka bingung
“Yang mana ?” tanyaku sambil berpikir ‘astaga ni anak niat belanja gak sih ? lama betul aku ampe jenggotan’
Beberapa saat kemudian dia udah nunjuk apa yang dia mau “Yang itu !” kata anak itu sambil nunjuk sebuah biskuit, dan aku pun membuka toples biskuit itu, tapi tiba2 dia nyaut lagi “Gak jadi, itu aja deh !” sambil memalingkan telunjuknya ke sebuah permen
“Oww ini ? nah ni ambil, mana uangnya ?” aku ngasih permen dan minta uang si anak itu dan berpikir ‘sialan ni anak monyet satu, nguji kesabaran aku’
Setalah itu tekanan darahku pun mulai naik apalagi didukung oleh cuaca panas di siang bolong, dan saat keringat mulai mengalir keluar dan membasahi tubuhku aku baru nyadar ternyata kipas anginnya dari tadi gak nyala pantesan panas betul, sial.
Dari tadi main laptop bosan juga, akhirnya aku pindah kelain hati, aku nyalain tv lalu mencampakkan laptop, kalian mungkin udah kalau acara tv siang2 itu gak da yang menarik alias membosankan seperti itulah yang kualami saat itu, acara tv yang ada hanya berita, sinetron laga yang gak masuk akal yang bisa terbang dengan naga, dan juga acara musik lebay yang isinya cuma musik2 boyband dan girlband yang notabenenya aku paling gak suka, akhirnya cuma iklan dan iklan yang menarik untuk di tonton.
Di selah2 aku nonton tv pembeli juga alhamdulillah banyak yang datang tak di undang pulang tak diantar, ampe datang satu lagi pembeli dengan tampang konyol kira2 anak umur 7 tahun namanya Gerandong biasa di panggil Andong sama orang sekitar lingkungan rumahku, kayak nama kendaraan yang di tarik kuda, kalian mungkin berpikir kok namanya aneh banget ya, aku juga gak begitu tau kenapa namanya bisa Gerandong, mungkin saja ada arti yang begitu indah di balik nama tersebut atau mungkin juga orang tuanya salah kasi nama, dengar2 rumor sih waktu dia lahir saat itu ada film laga yang terkenal kalau tidak salah judulnya Misteri gunung merapi yang pemerannya ada yang disebut Mak Lampir dan cucu Mak Lampir namanya Gerandong dan mungkin dari situ namanya diambil, ah tapi kalau aku pikir bukan mungkin lagi, lebih tepatnya emang dari situ kali namanya diambil, yasudahlah itu urusan orang tua dia mau pake nama apa.
Ni anak super duper bandel banget minta ampun, maksud aku si Andong, hemm... lama2 aku panggil bendi juga ni anak, mugkin karena faktor orang tuanya sangat acuh dan gak begitu ngurusin anaknya sehingga bisa jadi sangat bandel dan suka bikin jengkel, apa lagi kalau datang belanja di toko aku, sumpah rasa belas kasihan ku ampe hilang dibuatnya yang ada hanya kesal dan jengkel, saat itu dia datang belanja di toko aku.
“Belliiiiii........!” Datang dengan wajah innocent, cupu, konyol nan aneh
“Iya, Beli apa ?” saut aku
“Belli..belli..belli....belliiii.....!!!!” entah apa maunya ni anak, lagi2 kesabaran aku di uji
“Iya, mau beli apaaaa.....???” aku mulai kesal
“Belli.....!!!!” dia ulang lagi, seakan-akan mengejek
Dalam hati aku teriak ‘ANAK SETAAAAAANNNN...... MAU BELI APA KAMU KAMPREEEEET ? GAK USAH DI ULANG2 AKU DAH TAU KAMU MAU BELANJA’ aku pun menghela nafas panjang berusaha menghilangkan kekesalan lalu menghampirinya dan berkata “Mau beli apa oi ?”
“Anuuuu....????” berpikir panjang sambil melihat kesegala penjuru toko
“Yang mana ?” tanyaku lagi
“Beli es kyko” jawabnya
Dalam hati aku berkata ‘Anak kampret, beli es aja berpikirnya ampe satu abad, setan !’ aku pun bergegas berjalan ngambil es di kulkas, lalu kembali dan aku kasi esnya ke dia
“Es susu bantal, bukan es kyko !” dia ngebantah, si Andong maksud aku
“Tadi kau bilang es kyko bukan susu bantal !” kataku dengan darah dikepala udah mendidih
“Tadi aku mau susu bantal bukan es kyko !” katanya lagi
Betul2 ni anak bikin aku jengkel tingkat dewa, kancut ! akhirnya aku pun mengganti es kyko nya dengan susu bantal.
“Nih, mana uangnya ?” kataku dengan rasa jengkel aku kasi susu bantalnya sambil minta uangnya juga
Akhirnya dia pergi juga alhamdulillah, tapi sebelum dia pergi dia ngasih cendera mata untuk aku dulu dengan menjulurkan lidahnya dan memasang muka hancur sehancur2 mukanya itu berniat untuk mengejek lalu berteriak “NYENYENYEEEEE.........WEEEEEE.......!!!!!”
Betul2 ngeselin dan membuat aku geram ‘awas saja kalau kau kembali, aku bakar kau hidup dasar anak setaaaaannn......!!!!’
lima ekor anak saja begini perilakunya datang belanja aku bisa masuk rumah sakit jiwa, asli menjengkelkan, entah ngidam apa emak tu anak waktu dia dalam kandungan.
Namun setelah anak berandal tadi pulang penderitaanku berlanjut lagi dengan datangnya anak ingusan yang aneh dengan cara bicara yang kurang jelas mirip bahasa alien, dalam benak aku merintih ‘ya Tuhan, ambil aku sekarang, cobaan apa yang kau berikan ini’
“Delli... dodol itang !” kata anak ingusan itu dengan lidah yang agak terlipat
“Iya mau beli apa dek ?” tanyaku
“Dodol itan” dengan logat bicara yang masih kurang jelas
“Dodol ?” tanyaku lagi sambil berpikir apa mau ni anak dengan rasa bingung sangat tinggi
“Butang ! dodol itang kayak dinii.....!” bukan maksudnya dan dia mulai mengeluar dan menunjukkan sebuah spidol dari tangannya
“Oww..... Spidol hitam ?” dengan sedikit rasa legah akhirnya aku tau apa mau anak itu
“Iyaaaa.....!” dia pun mengangguk
“Tunggu sebentar aku ambilkan !” seru ku pada anak ingusan itu, dan aku beranjak mengambilkannya sebuah spidol hitam dengan bahasa latin dodol itang dan memeberikannya pada anak aneh itu “Nih, seribu lima ratus ! Mana uangnya ?” sambil meminta uangnya.
Seiring anak ingusan nan aneh tadi pergi, aku bisa santai dikit karena udah kurang yang datang belanja, aku baring2 di sebuah kursi panjang sambil nonton tv dengan rasa kantuk yang mengerogoti kepalaku, mataku pun sedikit sayup karena rasa kantuk, dan akhirnya tanpa sadar aku tertidur, lalu tiba datang lagi pembeli.
“Malekuuuummm..... mau beliii......!” kata seorang pembeli dengan suara lembut dan sopan
Aku terbangun lalu beranjak dari kursi tempatku tadi baring dan berpikir ‘mau beli apa nih orang ngeganggu tidur aku aja, sialan !’ aku pun menghampiri pembeli itu.
“IYAA.... mau beli apaaa...?” dengan suara tinggi yang semakin rendah yang tadinya jengkel jadi adem ayem, aku tersipu dan bertanya pada pembeli itu yang ternyata cewek cantik nan manis tetangga samping rumaku yang ngekost, aku berpikir ‘ya Tuhan, kenapa tidak dari pertama kau berikan yang seperti ini ? hehehehe....’
“Beli sabun shampo, sabun cuci, sama indomienya” kata cewek manis itu
Aku pun mengambilkan apa yang dia sebut tadi, “Masih ada ?” tanyaku lagi
“Iya, kasi juga teh sachet sama biskuitnya” kata cewek manis itu lagi.
Sambil ngambil barang yang dia mau aku mulai menghayal ‘eh cewek kalau kamu mau beli hati aku juga boleh kok, diskon 99%, ato ambil aja deh gratis ! hehehehe.....’ lalu aku bertanya lagi “Masih ada ?” berharap dia tinggal lebih lama
“Udah, itu aja ! berapa semuanya ?” tanya dia sambil ngambil uang di dompetnya
“oh iya, semuanya jadi lima ribu” dalam hati aku sambung ‘dengan bonusnya juga nih hati aku, Hahahahahaha.......’ aku pun ngasih barang yang dia mau dan kembalian uangnya yang kebetulan sepuluh ribu rupiah ke cewek itu
“Terima kasih !” kata cewek itu sambil tersenyum manis dan beranjak pergi, membuat hati damai rasanya walaupun disisi lain kecewa karena cuma bentar.
“Iya, sama-sama !” jawabku sambil tersenyum, ‘sering2 datang ya ! hehehe....’ kataku dalam hati
Kalau rata2 pembelinya kayak cewek ini mah aku betah jaga tokonya, tapi kalau pembelinya tuyul2 yang menjengkelkan rasanya pengen arrgghh.... au ah gelap !
Hari pun makin sore mulai rame lagi pembeli yang datang, tapi saat itu sudah bukan aku lagi yang jaga toko, karena ada adek aku yang gantiin aku jaga toko, rasanya legah bettul kayak Indonesia yang merdeka dari jajahan belanda.