Rata2 pelajar paling benci yang namanya ujian, test, ulangan, ato apalah namanya itu, dan tentu saja aku salah satunya yang paling benci kegiatan itu, kegiatan yang membuat kita jadi stress gak karuan pusing tujuh keliling, delapan keliling, sembilan keliling, yang maksa otak untuk bekerja ekstra keras demi hasil yang memuaskan.
Hari terakhir ujian semester aku berangkat ke kampus setengah jam lebih awal dari jadwal yang ditentukan yaitu pukul 10.00, mungkin kalian kira untuk antisipasi supaya gak telat, bukan ! niat aku datang lebih awal itu karena emang kebetulan aku bangunnya tumben pagi dan sekalian aku mau cuci mata di kampus mumpung masih pagi wajah cewek2nya pasti masih seger2 jadi enak dipandang layaknya ikan yang baru dipancing dari laut, karena kalau dah siang atau agak sorean gitu pasti udah gak sedap lagi dipandang karena wajah mereka udah mengkerut dan ciut.
Sesampainya di kampus pagi itu aku duduk2 nyantai di pojok gedung fakultas nungguin teman2 yang lain datang dengan headset yang terpasang di kedua telinga sambil sesekali melerik ke kiri dan ke kanan melihat keadaan disekitar dan dengan perasaan kecewa saat itu cewek2 yang aku harap bisa jadi sumber inspiratifku pagi itu gak ada yang muncul, ada sih beberapa tapi cuma dikit bisa di hitung jari.
Lima menit berlalu
Sepuluh menit
Dan akhirnya rame juga udah banyak cewek2 yang datang, aku dah seperti nungguin tamu yang sangat penting padahal cuma cewek2 yang gak ada penting2nya sama sekali menurut aku untuk aku pikirin, entahlah mungkin motivasi aku berlebihan saat itu dan lagi error jadi gak ada motivasi lain untuk datang ke kampus karena kepagian, setelah beberap saat muncul satu temanku bernamaaaaa......!?!?!? astaga aku lupa nama temanku sendiri !? tapi tak apalah, salah dia juga sih jarang masuk kampus jadi aku agak lupa dengan namanya, saat dia menghampiriku dia bertanya ke aku.
“eh Mashur, anak2 yang lain mana ?” tanya temanku.
“belum ada datang selain kau dan aku, dan aku paling pertama datang, hebat kan ?” Sebuah prestasi besar bagi aku yang selama ini menurut gosip yang beredar paling sering telat masuk jam pertama.
“Apanya yang hebat ? rumah mu itu di belakang kampus dan paling dekat dari kampus, jadi wajar kan” Seru temanku.
“Oh gitu ya ? hehehe...” Lemod.
10 menit lagi pukul 10.00 teman2ku yang lain sudah pada bermunculan entah lewat mana dan dari mana mereka berasal, mungkin lewat jalan raya atau juga jalan lahir, mungkin ada yang keluar dari goa, turun dari langit, naik dari permukaan laut, bangkit dari kubur dan sebagainya.
Setelah ramai kami pun masuk ke kelas menunggu dosen yang akan datang untuk mengawasi ujian kami, mata kuliah yang akan di ujiankan saat itu mata kuliah Surveilans, dan sama sekali aku gak mengerti tentang ni mata kuliah alias semalam gak belajar, Kacrut !
Pengawasnya pun datang, dua sosok ibu dosen dan satu bapak dosen dengan tampang sinis dan kayaknya killer, dalam hati aku berkata “astaga, mampus aku !?!? semoga entar ada wahyu yang turun dari langit, amin !”, dan tanpa banyak basa-basi pengawasnya pun langsung membagikan kertas ujiannya walaupun yang datang ujian saat itu cuma setengah dari jumlah yang sebenarnya.
Pertama aku buka dan lihat soalnya aku sangat terharu membacanya, aku seperti membaca sebuah naskah kitab pusaka yang belum pernah diterjemahkan sama sekali dan aku ditugaskan untuk menerjemahkannya, sumpah aku gak ngerti sama sekali ampe aku senyam senyum sendiri melihat soalnya ampe kayak orang gila, tragisnya lagi teman yang duduk disamping aku itu sudah strezz mikirin bagaimana caranya untuk nyontek dengan sukses, tapi walaupun gitu aku harus bertempur sampai titik darah penghabisan demi kehormatan bangsa dan kemerdekaan negara, udah berasa seperti pahlawan memperjuangkan kemerdekaan padahal cuma ujian. perlahan-lahan aku maju dengan menulis data diri di lembar jawaban mulai dari nama, stambuk, kelas ampe tanda tangan, lalu beberapa saat kemudian aku terdiam gak tau mau ngapain lagi, yang aku tahu cuma baca soal dan nulis data diri, kepala aku mulai pusing dan gelisah, aku stress tingkat dewa, pantat aku dah kayak terkena penyakit ambaien gak bisa duduk dengan baik, kampret ! Dan akhirnya aku putusin untuk ngeluarin bakat terpendam aku yaitu ngrepek bahasa alaynya nyontek, diam2 aku berusaha minta jawaban pada temanku.
“eh, minta jawaban donk !” seru aku sambil berbisik ke temanku yang namanya Asdar
“Belum, yang selesai baru dikit” balas si Asdar
“Biarlah, dari pada gak ada, aku sudah stress ni” aku nyolot
“iya, iya tunggu sebentar !” saut si Asdar, dan aku tak tahu dia ikhlas ato tidak ngasihnya tapi aku tak peduli
Aku bersyukur akhirnya aku agak sedikit tenang dan legah ”terima kasih Tuhan”, tapi tiba2 datang lagi dua pengawas dan akhirnya aku tidak jadi tenang dan legah karena pengawas yang tadinya cuma 3 orang itu pun sudah kebanyakan menurut aku, lalu bertambah jadi 5 orang, sial betul dah ujian kali ini ! sialnya lagi dosen2 itu bergosip di dalam kelas sambil mengawasi kami ujian, sungguh merusak konsentrasi untuk menyontek, tapi aku bersyukur untungnya mereka gak buat arisan di kelas tempat kami ujian.
Tidak lama kemudian ada salah seorang temanku minta jawaban ke aku.
“Ssst.. oi !” seru seorang teman ke aku
“Apa sih ?” jawab aku
“Minta jawabannya !” dengan muka memelas
“Aku gak punya jawabaaaan..!” dengan gaya iklan kartu celluler di tv “Hahahaha.... aku juga lagi berusaha nyari contekan, Setan !” lanjutku
“Sial ternyata aku salah tempat, ya sudahlah, kalau nanti ada tanya aku ya !” kecewa berat tapi masih berharap.
“Ok, siip !” balas aku
Dan tiba2 dosen pengawasnya menegur.
“Jangan ribut, harap kerja dengan tenang ! sisa waktu tinggal 35 menit dari waktu yang di tentukan”
Selain itu aku juga berusaha meminta jawaban dari teman yang lain lewat sms, tapi cara ini mungkin agak sulit dan belum tentu smsnya juga dibalas, aku pun menunggu dan menunggu sms ku di balas tapi tak kunjung di balas, gak ada yang menggubris sms ku, Sial ! aku emosi, iblis mulai merasuki ku, niat jahat pun muncul di benakku, aku berenca ngirim kunci jawaban asal2an alias palsu karena soal juga multiple choice atau pilihan ganda, setelah aku ngirim kunci jawaban palsu baru mereka ngebales sms ku, kacrut ! tapi giliran aku yang cuek, aku pun tertawa dalam benakku “Hehehehe.... rasain kalian !” masa bodoh mereka mau percaya atau tidak dengan jawaban yang aku kirim itu urusan mereka, dunia memang kejam.
50 menit berlalu
Waktunya tinggal 10 menit, soal ujian yang aku jawab baru setengahnya, aku mulai panik mencari dimana lagi aku bisa mencari nafkah ? eh salah ! maksud aku jawaban dari soal ujianku, untung ada beberapa temanku yang bisa membantu, selain itu juga terpaksalah aku asal2 nembak jawaban dari beberapa soal yang belum terselesaikan.
Waktu ujian habis.
“Harap dikumpul sekarang, waktunya habis, selesai tidak selesai harus dikumpul, cepat ! yang tidak mau kumpul seterah” Perintah dari seorang pengawas ujian dan ujiannya pun selesai.
Setelah kertas ujiannya ku kumpul aku pun keluar ruang dengan tidak ikhlas dan dipenuhi rasa kekecewaan yang mendalam, aku ngomel2 dalam hati “Dosen kampret, dah tau materinya sulit, dikasih soal pilihan ganda ampe 50 nomor waktunya pun sempit cuma 60 menit, setan betul dah ! tunggu aku nanti jadi dosen dan kamu punya cucu yang aku ajar, bakalan kutelan bulat2, hemm... tapi ya sudahlah !”
Waktu ujian yang hanya 60 menit berasa kayak seminggu di dalam ruangan ujian itu, tapi tak apalah ikhlaskan saja, tinggal tunggu saja hasilnya semoga memuaskan, amin !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar